Hati-Hati dalam Berbicara
Firman Tuhan dalam Matius 12:36 berkata, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggung-jawabkannya pada hari penghakiman.”
Kita harus mengetahui bahwa perkataan sia-sia yang diucapkan orang Kristen tidak saja diucapkan sekali, tetapi akan diucapkan dua kali. Hari ini diucapkan dengan sembarangan, kelak harus diucapkan sekali lagi, yakni seluruhnya harus dikatakan sekali lagi. Setiap kata sia-sia itu harus dipertanggung-jawabkan. Ketika Anda mengucapkan untuk kedua kalinya, Anda akan dibenarkan menurut ucapan Anda, jika tidak, Anda akan dihukum menurut ucapan Anda. Setiap perkataan sia-sia yang diucapkan harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman. Karena itu, kiranya anak-anak Allah mau belajar menjadi orang yang takwa kepada Allah. Harus belajar menolak segala tutur kata yang tidak tepat, dan belajar mengucapkan perkataan yang tepat. Setiap perkataan yang tidak ada sangkut pautnya denganku, tidak berfaedah bagiku, dan tidak berfaedah bagi orang lain, tidak perlu diucapkan.
Dengan melihat mulut seseorang saja sudah dapat diketahui apakah ia di hadapan Allah sudah ditanggulangi atau belum. Bila seseorang telah menerima penanggulangan Allah, mulutnya pasti telah ditanggulangi. Orang yang berdusta, yang mengucapkan perkataan sia-sia, dan yang berbicara sembrono di hadapan Allah tidak akan banyak gunanya, ia hanya layak menantikan hukuman saja. Karena itu kita wajib mempelajari pelajaran ini sejak awal. Orang yang mengucapkan kata-kata kotor, pasti ia sendiri adalah orang yang kotor. Orang yang mengucapkan kata-kata yang bejat, pasti ia sendiri adalah orang yang bejat. Orang yang mengucapkan perkataan macam apa, pasti ia sendiri adalah orang semacam itu. Melihat buahnya akan dikenal pohonnya, mendengar tutur katanya akan dikenal orangnya.
Doa: “Ya Allah Bapa kami, terima kasih atas firman-Mu. Mohon Tuhan berikan di tengah-tengah kami ada atmosfir yang sehat di mana kami dapat saling memberkati, saling menasihati, dan saling membangun satu sama lain. Terima kasih Tuhan Yesus. Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin!”